Laman

Visitor

Friday, October 14, 2016

[Review] Fated Love karya Yulia Ang



Penulis: Yulia Ang
Penerbit: Ellunar Publisher
Cetakan: Pertama, 2016
Jumlah hal.: 353
ISBN: 9786020805702

Blurb:

Apa yang terjadi jika kamu mencintai laki-laki yang sepuluh tahun lebih muda darimu? Cellonita Clara pegawai hotel yang harus berada dalam situasi tersebut. Ia dipertemukan dengan seorang pemuda SMA bernama William Albert - alias Will, yang notabene adalah seorang anak tunggal dari keluarga konglomerat. Belenggu cinta tak dapat dihindari oleh kedua insan tersebut. Mereka memadu kasih layaknya pasangan-pasangan lain. Hingga tanpa disadari, masalah demi masalah datang bertubi-tubi menghadang hubungan percintaan mereka. Belum lagi mengenai Adam - sahabat baik Cello yang belakangan memendam perasaan pada sang karib. Lalu, akankah Cello mempertahankan hubungan cintanya dengan Will yang penuh masalah pelik? Atau, akankah berpaling pada Adam, sahabat yang sangat disayanginya? Ke manakah sang takdir membawa cinta ketiganya?

Review:

Seperti yang tertulis pada blurb di atas, buku ini menceritakan mengenai Cello, pegawai hotel yang jago ngomong Bahasa Inggris, hingga kemudian ia diminta untuk menjadi guru privat Will. Hari pertama mereka bertemu, Will langsung jatuh hati pada Cello yang saat itu berumur sekitar 28 tahun. Sepuluh tahun lebih tua daripada dirinya, namun memiliki wajah baby face khas cewek Korea. Di sini, saya mengharapkan ada pertengkaran kecil antara mereka berdua. Entah karena Will tidak suka dengan guru privat atau mengenai hal lain. Intinya, saya ingin sebuah konflik di antara keduanya. Sayangnya, saya tak menemukan hal tersebut. Dari awal cerita, hubungan Will adem ayem. Konflik mulai muncul, ketika Adam mulai jatuh hati dengan Cello dan akhirnya, membuat Will cemburu. 

Sebagai informasi, meskipun Will masih SMA, dia digambarkan memiliki sifat yang dewasa. Bukan sifat kekanakan khas remaja. Saya yakin, kalian yang membaca cerita ini akan mengambil kesimpulan yang sama. Justru, sifat kekanakan saya rasakan ada pada Adam yang umurnya jauh lebih tua. 

Saya merasa cerita dalam novel ini terlalu terburu-buru. Kedekatan Cello dengan Will - ehm, saya suka cerita-cerita klise yang diawali dengan pertengkaran xoxo - kemudian konflik yang muncul, lalu perpisahan mereka. Tapi, saya iri dengan Cello yang diperebutkan oleh dua orang tampan. Mungkin, jika saya menjadi Cello akan galau juga. Ketika membaca saja, saya ikutan galau mau pilih yang mana, kalau saja Yulia tidak memberikan prolog bahwa Cello dan Will sudah menikah. 

Fated Love diterbitkan secara indie di Ellunar Publisher. Meskipun buku ini terbit secara indie, saya merasa membaca novel yang terbit di penerbit mayor. Kenapa? Saya hampir tak menemukan typo. Saya suka cara Yulia bertutur dan minim typo, sehingga membaca pun jadi nyaman. 


1 comment:

  1. Buku yg diterbitkan oleh penerbit mayor pun kdang banyak yg typonya, dan cara bercerita yg bikin gak nyaman..
    saya bru tw tentang buku ini dri blog ini, menarik spertinya..hmz.
    salam kenal, Mba Wulan..

    ReplyDelete