Laman

Visitor

Tuesday, August 04, 2015

Napak Tilas Jejak R.A Kartini




Blurb:

Di sebuah kota lama bernama Jepara, aku belajar makna cinta yang sesungguhnya. Juga bahwa manusia tidak sempurna, dan cinta selalu memilih jalannya.

***



Jika hidup mengecewakanmu, apa yang akan kau lakukan? Jenny Ayu Maharani memilih melarikan diri. Sejauh mungkin. Ternyata, semesta berkata lain. Ia tidak hanya melintasi jarak, tetapi juga waktu, ke sebuah kota lama bernama Jepara.

Kala puncak karier dan kebahagiaan sudah di depan mata, Jenny mendapati dirinya terpuruk ke lubang terdalam. Segala harapannya padam.

Di tengah kekalutan itu, ia bertemu Diana Danika, pengagum Raden Ajeng Kartini yang seolah bisa membaca pikirannya. Bersama Diana, ia melarikan diri dari realitas rumit yang membelit. Namun, entah bagaimana, alunan suara ganjil melemparkan Jenny melintasi tempat dan waktu—bertemu sang Putri Jepara.

Dua perempuan berbeda masa pun seakan ditakdirkan bertemu, berbagi kisah yang tak pernah usang, tentang hidup, cinta, dan impian. Ketika masa lalu lebih indah daripada masa kini, haruskah Jenny kembali?


Sinopsis: 

Pernahkah merasa kecewa yang teramat berat? Belum lagi masalah pertama selesai, muncul masalah baru lagi. Ya, seperti pepatah bilang, sudah jatuh tertimpa tangga jua. Gambaran semacam itulah yang mengawali cerita Jenny, dalam novel Kota Lama & Sepotong Cerita Cinta karya Herdiana Hakim.

Novel yang berkonsep time traveler ini mengisahkan Jenny yang bekerja sebagai programmer di Mars Consulting. Jenny, perempuan yang keras, tegas, dan mempunyai tujuan dalam hidupnya. Selama bekerja di Mars Consulting, ia berusaha keras untuk mendapatkan promosi sebagai kepala divisi IT. Sayangnya, janji promosi jabatan yang sudah diiming-iming di depan mata, menguap begitu saja. Ia tidak dipilih.

Penderitaan Jenny memuncak ketika ia mendapatkan telepon dari tante Helen, adik ibunya, bahwa ibunya kena stroke ringan. Karena masalah itulah ia bertemu dengan Diana Dianika di rootop di gedung ia bekerja. Singkat cerita Diana pengagum Kartini, dan Jenny sama sekali tak berminat mengenai Kartini.

Masalah tak hanya datang dari kantor ia bekerja, tapi juga dari ayahnya, yang sejak kecil meninggalkannya. Ia benar-benar ingin bersembunyi dan tak ingin bertemu dengan ayah kandungnya itu. Ditambah lagi masalah Josh, sahabatnya, yang tiba-tiba mengajaknya menikah. Di saat itulah, ia memutuskan untuk ikut Diana ke Jepara, mengikuti tour napak tilas Kartini.

Di Jepara, dalam kamar Kartini, Jenny mendengar gong berbunyi dan tiba-tiba saja ia sudah sampai di tahun 1900. Di sana ia ditemukan oleh Kardinah, adik paling kecil Kartini. Kisah sejarah pun dimulai. Jenny, bertemu langsung dengan pahlawan kebanggaan Diana tersebut. Kartini yang tegas, terkesan angkuh seakan merfleksikan dirinya. Lambat laun, ia mulai mengagumi Kartini, ketika mengenal Kartini lebih jauh dengan ide-ide mulianya.

Novel ini merupakan cerita sejarah mengenai Kartini, hanya saja dikemas secara cantik dalam sebuah kisah fiksi. Memberi pelajaran mengenai menghormati orangtua, gagasan-gagasan mulia untuk rakyat kecil, dan mengenai memaafkan. Seperti ketika Kartini harus menikah dengan bupati Rembang yang sudah berselir. 

"Hidup ini terlalu indah untuk dirusak dengan ratap tangis akan hal-hal yang tak bisa kita ubah"

No comments:

Post a Comment