Dokpri |
Blurb:
Tentang jarum jam yang lelah berputar.
Tentang cerita yang menggantung.
Tentang perjalanan yang belum usai.
Menjadi ilustrator sebuah buku perang membawa Granada Mahari
pada petualangan panjang. Saat kehilangan inspirasi untuk
membuat gambar buku itu, ia mengalami peristiwa ganjil.
Putaran warna yang sangat cepat
tiba-tiba saja membuka lorong waktu.
Gadis itu—penderita achromatopsia,
buta warna total—tak menyadari bahwa
warna-warna itulah yang membawanya
ke petualangan tak terbayangkan.
Melintas jarak, menembus masa—ke Sarajevo 1993.
Di sana, ia mendapatkan inspirasi untuk ilustrasinya,
lebih dari apa yang ia inginkan.
Tak hanya inspirasi,
Nada pun menemukan warna cinta di lintas masa.
Dunia tak lagi hitam-putih atau abu-abu bagi Nada.
Membuatnya dilema,
apakah ia harus kembali ketika hidup lebih sempurna
di lintas masa yang mulai tak asing baginya?
Membuatnya bertanya,
apakah di sanalah waktu akan menyelesaikan perjalanannya?
Saya sudah mengenal karya Tyas
Effendi, mulai dari Dance for Two, Catatan
Musim, dan Life After You. Seperti
biasa, Tyas Effendi selalu memukau. Terlebih lagi, novel Tentang Waktu
diselipkan mengenai medan perang pada tahun 1992. Saya bertanya, dari mana dia
bisa mendapatkan setting yang se-amazing itu?
Nada, seorang mahasiswa Antropologi
di Universitas Brawijaya, Malang, mengidap penyakit achromatopsia, yaitu kelainan buta warna total sejak lahir. Dia juga memiliki pekerjaan sambilan sebagai
ilustrator buku. Dari pekerjaannya itulah, ia mendapatkan kekasih yang dari
dimensi berbeda dengannya. Yaitu, lelaki dari tahun 1996. Bagaimana bisa?
Seorang dosen memintanya untuk
membuatkan ilustrasi untuk buku yang ditulis oleh Harswenda dengan judul Jejak perang Bosnia – Herzgovina 1992.
Granada, ketika membuat ilustrasi dari buku tersebut sedikit kesulitan dengan
detil dari vas bunga yang terbuat dari mortil perang. Maka, dia menemui
langsung penulis buku non-fiksi tersebut. Namun, siapa sangka jika Pak Hars,
masih menyimpan vas tersebut. Dengan vas itulah, Nada terseret oleh mesin waktu
ke tahun 1992.
Pada tahun 1992, Nada bertemu
dengan Lella, gadis berumur 18th yang sedang terluka. Keadaan Bosnia saat itu
sedang kacau, karena memang sedang terjadi perang. Tentu saja, Nada terkejut
dengan keberadaannya dan ingin segera pulang. Jalan satu-satunya adalah
menemukan Pak Hars pada jaman itu, karena ia yakin lelaki itu adalah kunci dari
kesialannya saat ini.
Pak Hars pasti memiliki vas bunga
yang bisa membawanya kembali ke tahun 2013. Dimensinya!
Dengan bantuan Reksa, kakak dari
Lella, Nada mencari Pak Hars. Namun, meskipun kakak beradik itu mengenal Pak
Hars, mereka tak mudah menemukannya karena keadaan benar-benar kacau.
Bom-bom dijatuhkan, penembak gelap
bersembunyi dibalik gedung-gedung kosong, dan mayat-mayat tak berdosa
bertebaran di sepanjang jalan.
Jalan satu-satunya agar mereka
selamat dan bertemu Pak Hars adalah dengan keluar dari Bosnia, karena Pak Hars
ada diperbatasan.
Kali ini, Tyas Effendi memakai
sudut pandang orang ketiga. Padahal, saya suka dengan narasinya ketika memakai
sudut pandang orang pertama. Namun, tetap Tyas tak menghilangkan ciri khasnya
yang terasa sulit saya jelaskan. Lagi-lagi, karakter utama dalam novelnya
terasa sama seperti novel-novelnya sebelumnya.
Awal membaca saya tak menemukan
kejutan-kejutan yang berarti karena sejak awal novel saya tahu novel ini
menceritakan mengenai perjalanan waktu. Namun, ketika menginjak halaman 64 saya
mulai merasakan keseruan dalam membaca novel ini.
Kutipan-kutipan yang saya temukan
dalam novel ini adalah:
“…
Aku tahu dunia ini luas, tapi skenario Tuhan bisa membuatnya sempit.”(hal- 189)
“Life
is not only black and white. There are shades of grey”(hal- 238)
Pada halaman 239, Nada dipaksa oleh
Reksa untuk meminum kopi dengan caranya, yaitu dengan meminum gula dan cairan
hitam itu secara terpisah. Di halaman ini, digambarkan Nada belum pernah
mencobanya. Namun, pada halaman 196 ketika Nada menunggu kedatangan keretanya,
ia singgah di sebuah kafe dan mencoba cara minum Reksa.
Saya berharap, kelak jika Tyas
Effendi menerbitkan novel lagi akan menemukan sesuatu yang berbeda dari
karakter yang ia ciptakan. Saya tunggu!
Penulis : Tyas Effendi
Tahun : 2015
Penerbit : Gagas Media
ISBN : 9797807908
No comments:
Post a Comment