Judul Buku : Koala Kumal
Penulis : Raditya Dika
Tebal : 260 halaman
Terbit : Januari 2015
Penerbit : GagasMedia
ISBN : 9789797807696
Blurb:
Selain main perang-perangan, gue, Dodo, dan Bahri juga suka berjemur di atas mobil tua merah yang sering diparkir di pinggir sungai samping kompleks. Formasinya selalu sama: Bahri dan gue tiduran di atas atap mobil, sedangkan Dodo, seperti biasa, agak terbuang, di atas bagasi.
Kadang kami tiduran selama setengah jam. Kadang, kalau cuaca lagi sangat teruk, bisa sampai dua jam. Kalau cuacanya lagi sejuk dan tidak terlalu terik, kami biasanya menatap matahari, memandangi langit sambil tiduran. Kalau sudah begini, Bahri menaruh kedua tangan di belakang kepala, sambil tiduran dia berkata, 'Rasanya kayak di Miami, ya'
'Iya,'jawab gue.
'Iya,' jawab Dodo.
Kami bertiga gak ada yang pernah ke Miami.
Resensi:
Bisa dibilang ini adalah kali kedua saya membaca buku Raditya Dika. Pertama Manusia Setengah Salmon. Lantaran meliat euforia hadirnya buku ini, akhirnya saya pun penasaran untuk membelinya lagi. Meskipun begitu, saya tidak ikutan dalam PO yang katanya stok penerbit langsung ludes tersebut.
Saya baru membelinya bulan Februari lalu, akhir Februari kalau tidak salah. Dan, benar saja yang saya dapatkan ini cetakan keempat. Wow, banget, kan?
Dalam buku ini ada dua belas bab, dan masing-masing bab memiliki cerita berbeda-beda. Saya tidak akan meresensi satu-satu. Hanya akan meresensi dari keseluruhan isi buku saja.
Seperti biasa, Raditya Dika menuliskan cerita-cerita dalam kehidupannya sehari-hari. Hal yang paling saya ingat di bab Ingatlah Ini Sebelum Bikin Film (Hal 29). Di mana si Radit sedang kebingungan membuat adegan dalam film Cinta Brontosaurus pada adegan makan malam bersama keluarga. Saya benar-benar tidak menyangka, bahwa adegan di mana papa Dika menyebutkan 'BIAR T*T*T KAU GAK CUMAN DIPAKE BUAT PIPIS,' benar-benar terjadi dan parahnya memang papa Dika berkata demikian.
Kemudian adegan lucu lainnya adalah pada bab Menciptakan Miko. Di saat itu ternyata Dika masih awam dalam menyutradarai sebuah film, dan perjuangannya benar-benar dari nol. Ada adegan lucu lainnya, ketika memilih peran pembantu yang kini diperankan oleh Anca tersebut.
Buku ini sesuai pada tujuannya adalah membuat orang terhibur dan tertawa, seperti yang memang terjadi pada saya. Setiap bab saya menemukan hal-hal yang memang seharusnya lucu dan memang lucu bagi saya.
Dari buku ini saya menemukan beberapa kutipan menarik dan menginspirasi.
"Kita akan bosan kalau kita melakukan hal yang sama terus menerus."(hal 68)
"...yang baru akan terlihat lebih baik daripada hal yang lama"(hal 68)
"Perlu berapa lama diselingkuhin agar kita kuat menghadapi patah hati?"(hal 68)
"Jodoh: Kadang ditempat terbaik sekalipun bisa tidak ketemu."(hal 105)
"Lucu juga bagaimana kepribadian orang bisa disarikan dengan kata-kata di kolom profil,"(hal 110)
Pada akhir, bab yang berjudul Koala Kumal, Dika menyampaikan bahwa rumah atau hati yang dulu terasa akrab dan kita sayangi akan terasa berbeda ketika kita sudah lama meninggalkannya. Ibaratnya, seperti Koala yang telah lama pergi dari habitatnya kemudian ia kembali mendapati hutannya sudah gundul. Karena sesuatu yang telah berubah akan terasa berbeda.
No comments:
Post a Comment