Laman

Visitor

Tuesday, November 04, 2014

Senjata Makan Tuan

Foto: Koleksi Pribadi

Judul : A Little White Lie

Penulis : Titish AK

Tahun terbit : 2007

Penerbit : Gramedia

Halaman : 272 halaman.

ISBN : 9792227407


Blurb:

Ocha benci Adit! Meskipun cowok itu idola cewek satu sekolah, bagi Ocha, Adit nggak lebih dari sekadar perusak image dan pembawa sial. Sejak kenal Adit, Ocha berevolusi jadi cewek cengeng, malu-maluin, suka bohong, dan doyan melet. Pokoknya Ocha benci Adit. Titik.


Tuhan seperti memberikan jalan untuk membalas dendam ketika tanpa sengaja Ocha menemukan apa yang bakal dianggap harta karun oleh cewek-cewek di sekolahnya: nomor handphone Adit, yang katanya susaaaah banget dicari tahu itu.



Awalnya Ocha berencana menjual informasi nomor handphone Adit ke teman-temannya. Tapi karena nggak tega, akhirnya Ocha cuma ngisengin Adit lewat SMS dengan nama samaran Ayu.



Tapi bukannya sukses balas dendam, Ocha malah tambah pusing. Soalnya kebohongan kecil yang dia ciptakan itu menimbulkan masalah baru. Adit ternyata naksir Ayu!


Resensi:

Pada bab awal cerita ini mengisahkan Ocha yang bertemu sama Mas Bintang yang baik hati. Pembaca akan mengira bahwa Mas Bintang-lah yang akan menjadi kekasih Ocha nantinya jika tidak membaca blurb di belakang novel :D. Ocha gadis yang periang dan kocak. Dia bersikukuh bahwa seorang Ocha tidak akan menaksir Adit seperti teman-temannya yang lainnya. Tapi, siapa sangka yang katanya seorang Adit itu cool ternyata bawel minta ampun dan menyebalkan ketika bertemu Ocha? Dan, tidak ada yang menyangka juga jika pada akhirnya Ocha menemukan "harta karun" nomor ponsel Adit. Di sinilah awalnya Ocha mengerjai Adit dengan nama samaran Ayu demi balas dendam.

Titish membawa cerita ini dengan ringan dan menggunakan sudut pandang orang pertama. Nilai lebih dari cerita ini adalah tidak ada yang namanya "orang ketiga" sebagai pengganggu hubungan Ocha dan Adit ataupun sebagai konflik utama dalam cerita. Konflik yang diusung dalam cerita ini murni dari kekonyolan si Ocha sendiri yang berakibatkan pada dirinya sendiri. 

Interaksi antara Ocha dan Adit yang selalu bertengkar bila bertemu bertolak belakang ketika mereka ber-sms-an. Ocha menggunakan nama samaran Ayu dan entah mengapa Adit malah jatuh cinta pada nama samaran itu. Pembaca pasti tidak akan mengira ending dari cerita ini. Bisa dibilang tidak bisa ditebak dari awal. 

Saya membaca novel ini ketika duduk di bangku SMA pada saat itu saya merasa ini teenlit yang paling bagus pada saat itu. Bahkan, saya sudah membacanya berulang kali sampai halamannya lecek. Sampulnya juga lebih "oke" daripada yang sekarang. Sangat disayangkan sekarang si penulis Mbak Titish tidak menulis karya lagi. :(




No comments:

Post a Comment